Laman

PROSES PENCATATAN - JURNAL UMUM

Posted by akuntansionline on Rabu, 29 Februari 2012

Setiap transaksi yang terjadi akan dicatat ke dalam jurnal umum secara harian. Ibaratnya, jurnal umum itu adalah buku catatan gado-gado (buku yang berisi ringkasan seluruh mata pelajaran setiap harinya). Dengan kata lain, jurnal umum berisi ringkasan seluruh transaksi yang terjadi selama satu periode akuntansi. Ringkasan tersebut disajikan dalam bentuk akun. Akun-akun yang disajikan dalam jurnal umum ditulis berdasarkan urutan tanggal terjadinya transaksi.

Langkah-langkah dalam membuat jurnal umum:
  1. Identifikasi akun apa saja yang dipengaruhi oleh terjadinya suatu transaksi,
  2. Tentukan apakah transaksi itu menambah atau mengurangi saldo akun-akun yang dipengaruhi tersebut,
  3. Ingat kembali karakteristik masing-masing akun. Artinya apabila saldo suatu akun bertambah atau berkurang, maka dimana letak akun tersebut (debit atau kredit).
  4. Tulis akun-akun tersebut ke dalam jurnal umum pada kolom yang sesuai (debit atau kredit)

Sedangkan, format jurnal umum dapat dilihat pada gambar diatas. Yang perlu diingat adalah akun yang memiliki saldo debit ditulis paling kiri, sedangkan akun yang bersaldo kredit dituliskan agak menjorok ke kanan.
More aboutPROSES PENCATATAN - JURNAL UMUM

PROSES PENCATATAN - KODE AKUN

Posted by akuntansionline


Setiap akun memiliki kode akun. Kode akun adalah sekumpulan digit angka yang menunjukkan klasifikasi akun. Selain menunjukkan klasifikasi akun, kode akun juga berguna untuk memudahkan dalam proses posting.
Jumlah digit angka dari kode akun ditentukan oleh banyaknya jenis akun yang digunakan perusahaan. Satu perusahaan mungkin menggunakan kode 3 digit, sementara perusahaan lain menggunakan 4 digit angka.
Fokus pada posting topik kali ini adalah kode akun 3 digit. Bagi perusahaan yang menggunakan kode 3 digit, berarti digit pertama menunjukkan kelompok akun , digit kedua menunjukkan golongan akun, dan digit ketiga menunjukkan jenis akun. Penjelasannya bisa dilihat pada table dibawah:

Digit I
Kelompok Akun
Digit II
Golongan Akun
Digit III
Jenis Akun
1 untuk Aset
1 untuk aset Aset Lancar

1 untuk Kas
2 untuk Piutang Usaha
3 untuk perlengkapan
4 untuk Persediaan
dst…

2 untuk Aset Tetap
1 untuk Gedung/Bangunan
2 untuk tanah
3 untuk Peralatan

2 untuk Hutang
1 untuk Hutang Jangka Pendek

1 untuk hutang usaha
2 untuk wesel bayar
3 untuk Beban yang masih harus dibayar
dst…

2 untuk Hutang Jangka Panjang
1 untuk hutang Obligasi
2 untuk hutang Hipotik

3 untuk Modal
1 untuk Modal
1 untuk Modal Pemilik

4 untuk Pendapatan
1 untuk Pendapatan Operasional

1 untuk pendapatan Penjualan
2 untuk Pendapatan Non Operasional
1 untuk Pendapatan Bunga
2 untuk Pendapatan Sewa
3 untuk Pendapatan Komisi
dst…
5 untuk Beban
1 untuk Beban Operasional

1 untuk Beban Gaji
2 untuk Beban Perlengkapan
3 untuk Beban Listrik/Telepon
dst…

2 untuk Beban Non Operasional
1 untuk Beban Bunga
2 untuk Rugi Karena Penjualan Aset Tetap
dst…

 
Contoh Kode akun:
Kas = 111
Ket:
Angka 1 yang pertama menunjukkan Kelompok Akun: Aset
Angka 1 yang Kedua menunjukkan Golongan Akun: Aset Lancar
Angka 1 yang ketiga menunjukkan Jenis Akun: Kas

Hutang Wesel Bayar = 212
Ket:
Angka 2 (digit I) menunjukkan Kelompok Akun: Hutang
Angka 1 (digit II) menunjukkan Golongan Akun: Hutang Jangka Pendek
Angka 2 (digit III) menunjukkan Jenis Akun: Wesel Bayar
More aboutPROSES PENCATATAN - KODE AKUN

PROSES PENCATATAN - AKUN

Posted by akuntansionline on Sabtu, 18 Februari 2012


Proses pencatatan ini merupakan awal dari siklus akuntansi. Sebelum kita membahas lebih lanjut tahap-tahap dalam proses ini, akan dibahas terlebih dahulu pengertian dan karakteristik akun.
Seperti halnya kita mencatat materi pelajaran pada buku catatan per subjek pelajaran, perusahaan juga melakukan hal yang sama. Begitu banyak transaksi keuangan yang terjadi setiap harinya pada suatu perusahaan. Transaksi keuangan tersebut akan dicatat berdasarkan kesamaan sifat dan jenisnya. Transaksi keuangan yang memiliki kesamaan sifat dan jenis akan dicatat pada satu buku. Catatan-catatan inilah yang disebut akun. Kalau dianalogikan, materi pelajaran yang dicatat pada buku catatan itulah yang disebut akun. Istilah lainnya, akun merupakan terjemahan dalam bahasa akuntansi dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi pada suatu perusahaan. Jadi dalam mencatat transaksi keuangan dalam sistem akuntansi digunakanlah akun-akun.
Lebih jelasnya mengenai pengertian akun dapat dilihat pada Gambar 1 diatas.
 

Dalam akuntansi, dikenal 2 kelompok akun (Gambar 2. Pembagian dan Karakteristik Akun):
1.    Akun Riil
Akun riil adalah akun-akun yang terdapat pada Neraca. Saldo dari akun riil akan dibawa terus dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi berikutnya. Akun riil terdiri dari:
a.       Aset
Asset adalah manfaat ekonomi pada masa depan yang dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi pada masa lalu. Aset dikelompokkan menjadi 2 kelompok:
·         Aset Lancar
Adalah aset yang menurut tujuannya akan digunakan perusahaan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Contoh aset lancar adalah kas, piutang, perlengkapan, persediaan
·         Aset Tetap
Aset tetap adalah aset yang menurut tujuannya akan digunakan perusahaan dalam kurun waktu lebih dari 12 bulan. Contoh aset tetap adalah tanah, gedung, peralatan, dll.
b.      Hutang
Hutang merupakan penggunaan dari manfaat ekonomi pada masa depan dengan jalan menyerahkan aset atau jasa kepada entitas lain pada masa depan sebagai akibat dari transaksi pada masa lalu. Hutang terbagi dua:
·         Hutang jangka pendek
Adalah hutang yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Contohnya adalah hutang usaha, hutang dagang, dll.
·         Hutang jangka panjang
Adalah hutang yang jangka waktu jatuh temponya lebih dari 12 bulan. Contohnya adalah hutang obligasi dan hutang jangka panjang lainnya.
c.       Modal
Modal merupakan kekayaan bersih perusahaan atau dengan kata lain jumlah aset yang tersisa setelah dikurangi seluruh hutang yang dimiliki perusahaan.

2.    Akun Nominal
Akun nominal adalah akun-akun yang terdapat pada Laporan Laba Rugi. Saldo dari akun nominal tidak akan dibawa dari satu periode akuntansi ke periode akuntansi berikutnya. Saldo dari akun nominal akan ditutup pada setiap periode akuntansi. Yang termasuk akun nominal adalah:
a.       Pendapatan
Pendapatan adalah arus masuk atau peningkatan nilai aset dari suatu entitas atau penyelesaian hutang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang diperoleh dari penjualan atau produksi produk, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan.
b.      Beban
Beban adalah arus keluar/penggunaan aset atau penambahan hutang (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode yang ditimbulkan dari pengiriman atau produksi produk, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang berhubungan dengan kegiatan utama perusahaan

Karakteristik Akun (Gambar 2. Pembagian dan Karakteristik Akun)
Karakteristik akun disini maksudnya adalah letak saldo normal akun. Artinya, apabila saldo suatu akun bertambah atau berkurang, maka dimana kah akun tersebut dicatat (debit atau kredit). Hal ini sesuai dengan prinsip pencatatan dalam akuntansi atau yang lebih dikenal double entry system (sistem pencatatan berganda). Dimana setiap transaksi minimal akan mempengaruhi dua akun, satu akun di debit dan satu akun lagi di kredit. Sehingga jumlah saldo debit akan selalu sama dengan kredit. Pemahaman terhadap karakteristik akun ini sangat diperlukan dalam membuat jurnal. Berikut karakteristik akun seperti dijelaskan pada tabel dibawah ini:
AKUN
DEBIT
KREDIT
Aset
Saldo Bertambah
Saldo Berkurang
Hutang
Saldo Berkurang
Saldo Bertambah
Modal
Saldo Berkurang
Saldo Bertambah
Pendapatan
Saldo Berkurang
Saldo Bertambah
Beban
Saldo Bertambah
Saldo Berkurang

More aboutPROSES PENCATATAN - AKUN

SIKLUS AKUNTANSI

Posted by akuntansionline


Grafik diatas menggambarkan siklus akuntansi. Siklus akuntansi disini maksudnya adalah prosedur normal yang digunakan perusahaan dalam mencatat transaksi keuangan yang terjadi dan dalam menyiapkan laporan keuangan. Dengan kata lain, grafik diatas menjelaskan bagaimana transaksi-transaksi keuangan diproses sehingga menghasilkan laporan keuangan. Setelah semua prosedur diatas selesai dilaksanakan, maka prosedur yang sama akan dimulai lagi pada periode akuntansi berikutnya.
Seperti diuraikan pada post sebelumnya, bahwa prosedur akuntansi itu secara garis besar terdiri dari pencatatan, klasifikasi, ikhtisar, dan pelaporan. Lebih detail nya lagi, prosedur akuntansi tersebut bisa dijabarkan seperti grafik diatas:
  1. Proses pencatatan terdiri dari pencatatan akun pada jurnal umum dan jurnal khusus.
  2. Proses klasifikasi terdiri dari posting ke buku besar dan buku besar pembantu.
  3. Proses ikhtisar terdiri dari pembuatan neraca sald, jurnal penyesuaian, dan neraca saldo setelah penyesuaian.
  4. Proses pelaporan terdiri dari pembuatan laporan keuangan: laporan laba/rugi, neraca, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas.

Setelah laporan keuangan selesai dibuat, maka langkah berikutnya yang dilakukan adalah pembuatan jurnal penutup. Jurnal ini berfungsi untuk menutup akun nominal (pendapatan dan beban) ke akun ikhtisar laba rugi. Sehingga saldo pendapatan dan beban akan nol atau nihil pada periode berikutnya. Saldo akhir dari Akun Ikhtisar Laba Rugi merupakan laba/rugi bersih pada periode bersangkutan yang nantinya nilai tersebut akan ditransfer ke akun modal. Hal ini sesuai dengan prinsip akuntansi yang menyebutkan bahwa saldo akun nominal pada suatu periode akan berakhir pada periode yang bersangkutan dan tidak akan dibawa ke periode berikutnya. Jurnal penutup ini nantinya juga akan diposting ke buku besar yang sesuai.

Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan akhir dari siklus akuntansi. Namun, sebagai tambahan (bersifat pilihan) dapat dilanjutkan dengan membuat neraca saldo setelah penutupan. Proses ini dibuat setelah posting jurnal penutup. Neraca saldo setelah penutupan menunjukkan bahwa saldo debit dan kredit yang telah diposting ke akun ikhtisar laba rugi memiliki jumlah yang seimbang/sama. Neraca ini hanya terdiri dari akun aset, hutang, dan modal (akun ril).

Sebagai tambahan proses yang kedua (juga bersifat pilihan) adalah membuat jurnal pembalik. Jurnal ini dibuat pada awal periode akuntansi dengan cara membalikkan susunan beberapa jurnal penyesuaian pada periode sebelumnya. Penjelasan detail dari jurnal pembalik akan kita bahas pada post-post berikutnya.
More aboutSIKLUS AKUNTANSI

PENGERTIAN AKUNTANSI

Posted by akuntansionline


 
Grafik diatas menjelaskan pengertian Akuntansi. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi keuangan. Sama halnya dengan pengertian sistem, akuntansi disini mengolah input untuk menghasilkan output. Input disini adalah transaksi-transaksi keuangan (baik transaksi secara tunai maupun kredit) yang terjadi sehari-hari; dan output nya adalah informasi keuangan (berupa laporan keuangan internal dan eksternal).    

Dalam mengolah input diatas, secara garis besar akuntansi menggunakan tiga prosedur, yaitu:
1.Pencatatan
   Pada tahap ini, semua transaksi yang terjadi di catat di dalam jurnal dalam bentuk akun-akun.
2.Klasifikasi
   Pada tahap ini, catatan tersebut (jurnal) dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifat atau karakter akun.
3.Ikhtisar
   Pada tahap ini, catatan (jurnal) yang telah dikelompokkan akan disimpulkan sehingga menggambarkan nilai yang sesungguhnya dari masing-masing akun yang akan dilaporkan dalam laporan/informasi keuangan.
4.Pelaporan
  Pada tahap pelaporan, akun-akun yang telah dikelompokkan tadi akan disajikan ke dalam bentuk laporan.  Bentuk dan format laporan disini dibuat berdasarkan kebutuhan informasi keuangan. Ada laporan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak internal (laporan internal) - manajemen perusahaan; dan ada juga laporan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak eksternal (laporan eksternal) - kreditor, investor, dan masyarakat.

Jadi, kesimpulan dari pengertian akuntansi adalah sekumpulan prosedur yang bertujuan untuk mengolah input berupa transaksi keuangan menjadi output berupa informasi keuangan.
More aboutPENGERTIAN AKUNTANSI